INVENTARISASI TANAMAN PANGAN FUNGSIONAL DI KAMPUNG ADAT BANCEUY: ANTARA PANGAN, TRADISI, DAN KESEHATAN

  • Reza Raihandhany Universitas Gadjah Mada
  • Purnomo Purnomo Universitas Gadjah Mada

Abstrak

Kampung Adat Banceuy yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, merupakan Masyarakat Adat Sunda yang masih mempertahankan kearifan lokal, termasuk dalam aspek pangan dan kesehatan. Melalui budaya pangan berupa lalapan yang ternyata dapat memberi dampak kesehatan, maka penelitian ini bertujuan menginventarisasi spesies tanaman pangan fungsional yang digunakan oleh Masyarakat Adat Banceuy. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan 32 informan, meliputi 2 informan kunci dan 30 informan reguler. Hasil penelitian menunjukan 18 spesies tanaman pangan fungsional yang terklasifikasi dalam 16 famili dimanfaatkan oleh Masyarakat Adat Banceuy. Apiaceae sebagai famili dominan, dengan tiga spesies perwakilan di antaranya saledri (Apium graveolens), katuncar (Coriandrum sativum), dan lobak (Raphanus raphanistrum subsp. sativus). Beberapa spesies dimanfaatkan sebagai lalapan, seperti takokak (Solanum torvum), kadongdong (Polyscias fruticosa), dan jotang (Acmella paniculata). Adapun berbagai spesies tanaman pangan tersebut diolah sebagai minuman herbal antara lain seperti pada sirsak (Annona muricata), delima (Punica granatum), ki amis (Cinnamomum burmanni), salam (Syzygium polyantum), dan seureuh (Piper betle). Konsumsi sampeu (Manihot esculenta) dan gedang (Carica papaya) dipercayai oleh Masyarakat Adat Banceuy dapat berkhasiat untuk menambah darah dalam tubuh. Berbagai khasiat dari tanaman pangan fungsional tersebut yang dipercayai Masyarakat Adat Banceuy meliputi aprodisiak, anti-hipertensi, anti-kolesterol, diuretik, penambah darah, memperlancar ASI hingga memperlancar diuretik. Hal ini menunjukkan pentingnya peran tanaman pangan fungsional dalam budaya pangan masyarakat Kampung Adat Banceuy. Peluang penelitian lanjutan diperlukan untuk memvalidasi khasiat tanaman pangan fungsional yang belum terbukti secara ilmiah dan memperluas pemahaman terkait potensi tanaman pangan fungsional.

Diterbitkan
2024-12-30